BAB II ISI
2.1. Deskripsi Kontrol
Proses
Setiap program yang berjalan disebut sebuah proses. Proses-proses ini
mencakup semuanya, mulai dari Sistem X Window hingga program-program sistem
(daemon) yang dijalankan ketika komputer di boot. Setiap proses berjalan dengan
pengguna tertentu. Proses-proses yang dijalankan saat boot biasanya berjalan
sebagai root atau nobody. Proses yang Anda jalankan akan berjalan sebagai Anda.
Proses yang dijalankan pengguna lain akan berjalan sebagai pengguna tersebut.
Anda memiliki kontrol terhadap semua proses yang Anda jalankan. Pengguna
root memiliki kontrol atas semua proses pada sistem, termasuk yang dijalankan
oleh pengguna lain. Proses- proses dapat dikontrol dan
dimonitor melalui beberapa program, dan juga beberapa perintah shell.
2.1.1.
Proses
Prosesor mengeksekusi program-program komputer. Prosesor adalah sebuah chip
dalam sistem komputer yang menjalankan instruksi-instruksi program komputer.
Dalam setiap detiknya prosesor dapat menjalankan jutaan instruksi.
Program adalah sederetan instruksi yang diberikan kepada suatu komputer. Sedangkan
proses adalah suatu bagian dari program yang berada pada status tertentu dalam
rangkaian eksekusinya. Di dalam bahasan Sistem Operasi, kita lebih sering
membahas proses dibandingkan dengan program. Pada Sistem Operasi modern, pada
satu saat tidak seluruh program dimuat dalam memori, tetapi hanya satu bagian
saja dari
program tersebut. Sedangkan bagian lain dari program tersebut tetap
beristirahat di media penyimpan disk. Hanya pada saat dibutuhkan saja, bagian
dari program tersebut dimuat di memory dan dieksekusi oleh prosesor. Hal ini
sangat menghemat pemakaian memori.
Beberapa sistem hanya menjalankan satu proses tunggal dalam satu waktu,
sedangkan yang lainnya menjalankan multi-proses dalam satu waktu. Padahal
sebagian besar sistem komputer hanya memiliki satu prosesor, dan sebuah
prosesor hanya dapat menjalankan satu instruksi dalam satu waktu. Maka
bagaimana sebuah sistem prosesor tunggal dapat menjalankan multi-proses?
Sesungguhnya pada granularity yang sangat kecil, prosesor hanya menjalankan satu
proses dalam satu waktu, kemudian secara cepat ia berpindah menjalankan proses
lainnya, dan seterusnya. Sehingga bagi penglihatan dan perasaan pengguna
manusia, seakan-akan prosesor menjalankan beberapa proses secara bersamaan.
Setiap proses dalam sebuah sistem operasi mendapatkan sebuah PCB (Process
Control Block) yang memuat informasi tentang proses tersebut, yaitu: sebuah
tanda pengenal proses (Process ID) yang unik dan menjadi nomor identitas,
status proses, prioritas eksekusi proses dan informasi lokasi proses dalam
memori. Prioritas proses merupakan suatu nilai atau besaran yang menunjukkan
seberapa sering proses harus dijalankan oleh prosesor. Proses yang memiliki
prioritas lebih tinggi, akan dijalankan lebih sering atau dieksekusi lebih dulu
dibandingkan dengan proses yang berprioritas lebih rendah. Suatu sistem operasi
dapat saja menentukan semua proses dengan prioritas yang sama, sehingga setiap
proses memiliki kesempatan yang sama. Suatu sistem operasi dapat juga merubah
nilai prioritas proses tertentu, agar proses tersebut akan dapat memiliki
kesempatan lebih besar pada eksekusi berikutnya (misalnya: pada proses yang
sudah sangat terlalu lama menunggu eksekusi, sistem operasi menaikkan nilai
prioritasnya).
Awalnya sistem komputer hanya diperbolehkan menjalankan satu program dalam
satu waktu. Program ini memiliki kontrol penuh terhadap sistem, dan memiliki
akses ke semua sumber daya sistem.Kebutuhan ini menghasilkan gagasan dari
sebuah proses, yang merupakan program dalam eksekusi.Proses adalah unit kerja
dalam sistem time-sharing modern.
Sistem Operasi diharapkan semakin kompleks oleh penggunanya. Sebuah sistem
karena terdiri dari kumpulan proses: Operasi-sistem proses mengeksekusi kode
sistem, dan proses mengeksekusi kode pengguna. Semua proses ini berlangsung
bersamaan dengan meggunakan CPU multiplexing. Dengan beralih CPU antara proses,
sistem operasi dapat membuat komputer lebih produktif.
2.2. Konsep Proses
Satu permasalahan diskusi kita tentang sistem operasi adalah pertanyaan
tentang apa saja aktivitas CPU?? Sistem batch mengeksekusi pekerjaan dan
berbagi waktu untuk program-program yang dijalankan oleh pengguna. Bahkan
pengguna satu sistem operasi seperti Microsoft Windows dan Macintosh OS,
pengguna dapat menjalankan beberapa program pada satu waktu, Misalnya:
prosesor, web browser, dan e-mail paket sekaligus. Jika pengguna hanya dapat
menjalankan satu program pada satu waktu, sistem operasi sangat memerlukan dukungan
kegiatan internal diprogram sendiri, seperti manajemen memori. Itulah yang
dinamakan Proses. Pekerjaan yang serupa dan dalam banyak hal. Sistem operasi
dan terminologi teori yang dikembangkan ketika aktivitas utama sistem operasi
disebut proses kerja.
2.2.1.
Proses
Proses adalah program dalam eksekusi. Proses lebih dari sekedar kode
program yang kadang-kadang dikenal sebagai bagian teks. Seperti nilai dari
program counter dan isi dari register prosesor. Selain itu, proses umumnya
termasuk proses stack, yang berisi data temporer (seperti parameter metoda,
alamat return dan variabel lokal), dan sebuah bagian data, yang berisi variabel
global. Program bukanlah sebuah proses. Program adalah sebuah entitas pasif,
seperti isi file yang disimpan pada disk, sedangkan proses adalah suatu entitas
aktif, dengan sebuah program counter menentukan instruksi berikutnya untuk
mengeksekusi dan seperangkat sumber daya yang terkait. Meskipun dua proses
dapat dikaitkan dengan program yang sama, mereka tetap dianggap dua urutan
eksekusi yang terpisah.
2.2.2.
Process State (status proses)
Keterangan:
1.
Proses di blok untuk melayani input karena sumber daya
yang diminta belum tersedia / meminta layanan I/O sehingga menunggu kejadian
muncul.
2.
Penjadwalan mengambil proses lain.
3.
Penjadwalan mengambil proses ini (baru).
4.
Input telah tersedia.
Penjelasan
Status (State)
Terdapat
transisi di antara state-state selama siklus hidup proses, yaitu:
·
Proses yang baru diciptakan akan segera mempunyai
status Ready.
·
Proses dengan status running →blocked
karena sumber daya yang diminta belum tersedia atau meminta layanan perangkat
masukan/keluaran sehingga menunggu kejadian muncul. Proses menunggu kejadian
alokasi sumber daya atau selesainya layanan perangkat masukan/keluaran (event
wait).
·
Proses dengan status running → ready
karena penjadwal memutuskan eksekusi proses lain karena jatah waktu untuk
proses tersebut telah habis (time-out).
·
Proses dengan status blocked → ready
saat sumber daya yang diminta/diperlukan telah tersedia atau layanan perangkat
masukan/keluaran selesai (event occurs).
·
Proses dengan status ready →running
karena penjadwal memutuskan penggunaan pemroses untuk proses itu karena proses
yang saat itu running berubah state (menjadi ready atau
blocked) atau telah menyelesaikan sehingga disingkirkan dari
sistem Proses menjadi mendapatkan jatah pemroses.
2.2.3.
Blok Kontrol Proses (PCB)
Setiap proses digambarkan dalam sistem operasi oleh sebuah Process Control Block (PCB) yang juga disebut sebuah control block. Control Block PCB berisikan banyak
bagian dari informasi yang berhubungan dengan sebuah proses yang spesifik,
termasuk hal-hal di bawah ini:
a)
Status Proses.
Status new, ready, running,
waiting, halted, dan juga banyak lagi.
b)
Program Counter.
Suatu stack yang berisi alamat
dari instruksi selanjutnya untuk dieksekusi untuk proses ini.
c)
CPU register.
Register bervariasi dalam
jumlah dan jenis, tergantung pada rancangan komputer. Register tersebut
termasuk accumulator, register indeks, stack pointer, general-purposes
register, ditambah code information pada kondisi apa pun. Beserta dengan
program counter, keadaan/status informasi harus disimpan ketika gangguan
terjadi, untuk memungkinkan proses tersebut berjalan/bekerja dengan benar
setelahnya.
d) Informasi manajemen memori.
e)
Informasi ini dapat termasuk
suatu informasi sebagai nilai dari dasar dan batas register, tabel halaman,
atau tabel segmen tergantung pada sistem memori yang digunakan oleh sistem
operasi.
f)
Informasi pencatatan.
Informasi ini termasuk jumlah
dari CPU dan waktu riil yang digunakan, batas waktu, jumlah akun, jumlah job
atau proses, dan banyak lagi.
g)
Informasi status I / O.
Informasi termasuk daftar dari
perangkat I/O yang di gunakan pada proses ini, daftar berkas-berkas yang sedang
diakses dan banyak lagi.
2.2.4.
Threads
Proses merupakan sebuah program yang mengeksekusi thread tunggal. Kendali
thread tunggal ini hanya memungkinkan proses untuk menjalankan satu tugas pada
satu waktu. Banyak sistem operasi modern telah memiliki konsep yang
dikembangkan agar memungkinkan sebuah proses untuk mengeksekusi multi-threads.
Misalnya user melakukan pekerjaan secara bersamaan yaitu mengetik dan
menjalankan pemeriksaan ejaan didalam proses yang sama.
2.3. Penjadwalan Proses
Tujuan dari multiprogramming adalah untuk menjalankan beberapa proses
secara bersamaan, sehingga memaksimalkan penggunaan CPU. Waktu-berbagi untuk
beralih antar proses CPU yang begitu cepat, menjadikan pengguna dapat
berinteraksi baik dengan setiap program yang dijalankan. Sebuah sistem
uniprocessor hanya dapat menjalankan satu proses. Jika ada proses yang lain,
maka harus menunggu sampai CPU bebas dan dapat dijadwalkan kembali.
2.3.1.
Scheduling Queues (Penjadwalan Antrian)
Ketika sebuah proses memasuki sistem, proses itu diletakkan di dalam job
queue . Pada antrian ini terdapat seluruh proses yang berada dalam sistem.
Sedangkan proses yang berada pada memori utama, siap dan menunggu untuk
mengeksekusi disimpan dalam sebuah daftar yang bernama ready queue . Antrian
ini biasanya disimpan sebagai linked list. Header dari ready queue berisi
pointer untuk PCB pertama dan PCB terakhir pada list. Setiap PCB memiliki
pointer field yang menunjuk kepada PCB untuk proses selanjutnya dalam ready
queue . Sistem operasi juga memiliki antrian lain. Ketika sebuah proses
dialokasikan ke CPU, proses tersebut berjalan sebentar lalu berhenti,
di-interupsi, atau menunggu suatu hal tertentu seperti selesainya suatu
permintaan I/O. Dalam permintaan I/O, bisa saja yang diminta itu adalah tape
drive, atau peralatan yang di- share secara bersama-sama, seperti disk. Karena
ada banyak proses dalam sistem, disk bisa saja sibuk dengan permintaan I/O dari
proses lainnya. Untuk itu proses tersebut mungkin harus menunggu disk tersebut.
Daftar dari proses-proses yang menunggu peralatan I/O tertentu disebut dengan
device queue. Tiap peralatan memiliki device queue-nya masing-masing.
2.3.2.
Schedulers
Sebuah proses berpindah antara berbagai penjadualan antrian selama umur
hidupnya. Sistem operasi harus memilih, untuk keperluan penjadualan, memproses
antrian-antrian ini dalam cara tertentu. Pemilihan proses dilaksanakan oleh
penjadual yang tepat/ cocok. Dalam sistem batch, sering ada lebih banyak proses
yang diserahkan daripada yang dapat dilaksanakan segera. Proses ini dipitakan/
disimpan pada suatu alat penyimpan masal (biasanya disk), dimana proses
tersebut disimpan untuk eksekusi dilain waktu. Penjadualan long term, atau
penjadual job, memilih proses dari pool ini dan mengisinya kedalam memori
eksekusi.
2.3.3.
Context Switch
Mengganti CPU ke proses lain memerlukan penyimpanan suatu keadaan proses
lama (state of old process) dan kemudian beralih ke proses yang baru. Tugas
tersebut diketahui sebagai alih konteks (context switch). Alih konteks sebuah
proses digambarkan dalam PCB suatu proses; termasuk nilai dari CPU register,
status proses dan informasi managemen memori. Waktu context switch sangat
begantung pada dukungan perangkat keras. Sebagai contoh, prosesor seperti
UltraSPARC menyediakan beberapa set register. Sebuah proses context switch
hanya memasukkan perubahan pointer ke set register yang ada saat itu. Tentu
saja, jika proses aktif yang ada lebih banyak daripada proses yang ada pada set
register, sistem menggunakan bantuan untuk meng-copy data register dari dan ke
memori, sebagaimana sebelumnya. Semakin kompleks suatu sistem operasi, semakin
banyak pekerjaan yang harus dilakukan selama context switch. Bisa dilihat pada
Bab Memori, teknik managemen memori tingkat lanjut dapat mensyaratkan data
tambahan untuk diganti dengan tiap data. Sebagai contoh, ruang alamat dari
proses yang ada saat itu harus dijaga sebagai ruang alamat untuk proses yang
akan dikerjakan berikutnya. Bagaimana ruang alamat dijaga, berapa banyak
pekerjaan dibutuhkan untuk menjaganya, tergantung pada metode managemen memori
dari sistem operasi. Akan kita lihat pada Bab Memori, context switch terkadang
bisa menyebabkan bottleneck , dan programmer menggunakan struktur baru
(threads) untuk menghindarinya kapan pun memungkinkan.
2.4. Operasi pada Proses
2.4.1.
Proses Creation
Secara umum, suatu proses akan
memerlukan sumber tertentu (waktu CPU, memori, berkas, perangkat I/O) untuk
menyelesaikan tugasnya. Ketika suatu proses membuat sebuah subproses, sehingga
subproses dapat mampu untuk memperoleh sumbernya secara langsung dari sistem
operasi. Induk mungkin harus membatasi sumber diantara anaknya, atau induk
dapat berbagi sebagian sumber (seperti memori berkas) diantara beberapa dari
anaknya. Membatasi suatu anak proses menjadi subset sumber daya induknya
mencegah proses apa pun dari pengisian sistem yang telalu banyak dengan
menciptakan terlalu banyak subproses.
2.4.2.
Process Termination
Sebuah proses berakhir ketika
proses tersebut selesai mengeksekusi pernyataan akhirnya dan meminta sistem
operasi untuk menghapusnya dengan menggunakan sistem pemanggilan exit. Pada
titik itu, proses tersebut dapat mengembalikan data (keluaran) pada induk
prosesnya (melalui sistem pemanggilan wait)
Ada situasi tambahan tertentu ketika terminasi terjadi. Sebuah proses dapat menyebabkan terminasi dari proses lain melalui sistem pemanggilan yang tepat (contoh abort). Biasanya, sistem seperti itu dapat dipanggil hanya oleh induk proses tersebut yang akan diterminasi.
Ada situasi tambahan tertentu ketika terminasi terjadi. Sebuah proses dapat menyebabkan terminasi dari proses lain melalui sistem pemanggilan yang tepat (contoh abort). Biasanya, sistem seperti itu dapat dipanggil hanya oleh induk proses tersebut yang akan diterminasi.
2.5.
Komunikasi antar
Proses
2.5.1.
Proses Kooperatif
Proses yang bersifat simultan (concurrent) dijalankan pada sistem operasi
dapat dibedakan menjadi 2 yaitu proses independent dan proses kooperatif.
Suatu proses dikatakan independen apabila proses tersebut tidak dapat terpengaruh atau dipengaruhi oleh proses lain yang sedang dijalankan pada sistem. Berarti, semua proses yang tidak membagi data apa pun (baik sementara/ tetap) dengan proses lain adalah independent. Sedangkan proses kooperatif adalah proses yang dapat dipengaruhi atau pun terpengaruhi oleh proses lain yang sedang dijalankan dalam sistem. Dengan kata lain, proses dikatakan kooperatif bila proses dapat membagi datanya dengan proses lain.
Suatu proses dikatakan independen apabila proses tersebut tidak dapat terpengaruh atau dipengaruhi oleh proses lain yang sedang dijalankan pada sistem. Berarti, semua proses yang tidak membagi data apa pun (baik sementara/ tetap) dengan proses lain adalah independent. Sedangkan proses kooperatif adalah proses yang dapat dipengaruhi atau pun terpengaruhi oleh proses lain yang sedang dijalankan dalam sistem. Dengan kata lain, proses dikatakan kooperatif bila proses dapat membagi datanya dengan proses lain.
2.5.2.
Komunikasi Proses dalam Sistem
Cara lain untuk meningkatkan efek yang sama adalah untuk sistem operasi
yaitu untuk menyediakan alat-alat proses kooperatif untuk berkomunikasi dengan
yang lain lewat sebuah komunikasi dalam proses (IPC = Inter-Process
Communication). IPC menyediakan sebuah mekanisme untuk mengizinkan
proses-proses untuk berkomunikasi dan menyelaraskan aksi-aksi mereka tanpa
berbagi ruang alamat yang sama. IPC adalah khusus digunakan dalam sebuah
lingkungan yang terdistribusi dimana proses komunikasi tersebut mungkin saja
tetap ada dalam komputer-komputer yang berbeda yang tersambung dalam sebuah
jaringan. IPC adalah penyedia layanan terbaik dengan menggnakan sebuah sistem
penyampaian pesan, dan sistem-sistem pesan dapat diberikan dalam banyak cara.
2.5.3.
Sinkronisasi
Komunikasi antara proses membutuhkan place by calls untuk mengirim dan
menerima data primitive. Terdapat rancangan yang berbeda-beda dalam
implementasi setiap primitive. Pengiriman pesan mungkin dapat diblok (blocking)
atau tidak dapat dibloking (nonblocking) - juga dikenal dengan nama sinkron
atau asinkron. Pengiriman yang diblok: Proses pengiriman di blok sampai pesan
diterima oleh proses penerima (receiving process) atau oleh mailbox. Pengiriman
yang tidak diblok: Proses pengiriman pesan dan mengkalkulasi operasi.
Penerimaan yang diblok: Penerima mem blok samapai pesan tersedia. Penerimaan
yang tidak diblok: Penerima mengembalikan pesan valid atau null.
2.5.4.
Buffering
Baik komunikasi itu langsung atau tak langsung, penukaran pesan oleh proses
memerlukan antrian sementara. Pada dasarnya, terdapat tiga jalan dimana antrian
tersebut diimplementasikan: Kapasitas nol: antrian mempunyai panjang maksimum
0, maka link tidak dapat mempunyai penungguan pesan (message waiting). Dalam
kasus ini, pengirim harus memblok sampai penerima menerima pesan. Kapasitas
terbatas: antrian mempunyai panjang yang telah ditentukan, paling banyak n
pesan dapat dimasukkan. Jika antrian tidak penuh ketika pesan dikirimkan, pesan
yang baru akan menimpa, dan pengirim pengirim dapat melanjutkan eksekusi tanpa
menunggu. Link mempunyai kapasitas terbatas. Jika link penuh, pengirim harus
memblok sampai terdapat ruang pada antrian. Kapasitas tak terbatas: antrian
mempunyai panjang yang tak terhingga, maka, semua pesan dapat menunggu disini.
Pengirim tidak akan pernah di blok.
2.6. Proses Model pada Sistem Operasi
2.6.1.
PROSES
Proses pada hakekatnya adalah eksekusi program pada
sistem operasi. Sebuah proses akan membutuhkan sumber daya tertentu seperti
waktu pemrosesan, memori, file, dan peralatan I/O untuk menyelesaikan tugasnya.
Sumber daya ini dialokasikan untuk proses yang baru dibuat atau ketika sedang
dieksekusi oleh CPU.
Proses adalah unit kerja dari sistem, atau bisa
dikatakan sistem terdiri dari kumpulan proses. Pada sistem operasi terjadi dua
model eksekusi proses, yaitu sistem kode yang dilakukan oleh sistem operasi,
dan user kode atau program yang dijalankan oleh user. Semua proses ini dapat
dieksekusi secara bersamaan. Proses tradisional hanya berisi thread tunggal
pada saat eksekusi, sedangkan sistem operasi modern sekarang mendukung proses
yang memiliki beberapa thread. Sistem operasi bertanggung jawab untuk aktivitas
berikut di sehubungan dengan proses dan manajemen thread: penciptaan dan
penghapusan baik proses pengguna dan proses sistem; penjadwalan proses; dan
penyediaan mekanisme untuk sinkronisasi, komunikasi, dan kebuntuan penanganan
untuk proses (dead lock).
2.6.2.
PROSES PADA
LINUX
Sistem operasi Linux dikembang dengan mengadopsi
prinsip-prinsip yang digunakan pada sistem operasi UNIX. pertama kali
ditulis dan dikenalkan oleh Linus Torvald pada tahun 1991. Kernel linux
pada saat awal dikenalkan sudah bisa menjalankan prosesor 80386, merupakan
prosesor 32 bit pertama dari intel.
a)
Prinsip Desain Kernel Linux
Semenjak
Linux mengadopsi UNIX, maka linux juga mempunyai desain multiuser,
multitasking, dan bahkan kompatibel dengan set tool yang sudah
dipunyai oleh UNIX.
b) Komponen
dari Linux System
Linux
terdiri dari tiga bagian kode utama, yang secara umum implementasinya mengacu
pada UNIX.
·
Kernel, yang
secara penuh bertanggung jawab mengelola semua abstraksi dari sistem
operasi, termasuk didalamnya adalah virtual memori dan proses.
·
System
Library, menyediakan set fungsi standar yang memungkinkan aplikasi bisa
berinteraksi dengan kernel. Fungsi ini mengimplementasikan fungsionalitas
sistem operasi tanpa harus mempunyai akses kode perkode dari kernel.
·
System
Utility, adalah program yang mempunyai tugas khusus untuk menangani hal
tertentu berkaitan dengan sistem operasi. beberapa program hanya dipanggil
sekali (biasanya pada saat awal sistem operasi dijalankan)
untuk menginisialisasi beberapa aspek dari sistem, dan biasa disebut
dengan istilah daemon dalam terminologi UNIX (bisa secara permanen
dijalankan pada saat sistem operasi berjalan, digunakan untuk menangani proses
seperti merespon pesan masuk pada jaringan, menangani operasi berkaitan
dengan printer, menangani akunting atau log sistem operasi, etc.
c)
Management
Process pada Linux
Proses pada
Linux merupakan aktifitas permintaan user terhadap sistem operasi. Model proses
pada Linux mirip dengan UNIX, dimana prinsip dasar keduanya menggunakan
fungsi fork() dan exec(). fork() digunakan untuk membuat proses baru sedangkan
exec() digunakan untuk memanggil program.
Kedua
pendekatan diatas merupakan dua hal yang berbeda, dimana proses (child)
bisa diciptakan tanpa membuka program baru, dan secara sederhana
akan meneruskan program awal (parent) untuk mengeksekusi perintah yang
sama pada program awal. Untuk membuat proses baru, bisa dengan mengetikan
perintah langsung pada shell Linux. Proses yang dibuat bisa dalam mode
foreground maupun background. Ketika proses dijalankan lewat shell secara
default akan dijalankan dalam mode foreground dan proses akan bergantung dari
proses shell, jika shel dimatikan, maka proses yang dijalankan tadi akan
ikut mati. Kebalikan dari mode diatas adalah mode background, dimana
proses dijalankan dibalik layar, dan tidak tergantung pada shell secara
langsung, dan ketika shell dimatikan, proses tetap berjalan
(ex: menjalankan perintah dengan diberi argumen &).
d) Identitas
Proses
Setiap
proses yang dijalankan mempunyai beberapa item identitas, diantaranya:
·
Process Id
(PID), tiap proses punya identitas unik yang digunakan untuk menentukan
proses pada sistem operasi ketika aplikasi membuat system call untuk
pensinyalan, modify, atau wait pada proses tertentu. Identitas tambahan proses
berkaitan dengan group proses (berbentuk proses tree dimana terbentuk oleh
perintah fork() single user) dan login session.
·
Credentials,
tiap proses harus berkaitan dengan satu User ID dan satu atau beberapa
Group ID untuk menunjukan hak akses terhadap sumber daya yang digunakan
dalam proses.
e)
Process Environment
Pada sistem
operasi Linux process environment terdiri dari dua komponen, argumen dan
environment. Argumen adalah daftar opsi tambahan pada cli yang berkaitan
dengan perilaku program ketika dijalankan, sedangkan environment adalah daftar
parameter, baik berupa variabel, direktori home yang secara
tekstual dibutuhkan oleh program.
Environment
variable biasanya terdiri dari beberapa informasi seperti:
·
PATH, daftar
lokasi direktori dimana file executable berada.
·
HOME, lokasi
direktori home.
·
CPPLIBS,
lokasi dimana library yang berkaitan dengan program disimpan.
·
HOSTNAME
(*NIX) atau COMPUTERNAME (WIN32), digunakan untuk penamaan mesin.
·
USER (*NIX)
atau USERNAME (WIN32), user yang digunakan pada saat login pada sistem
operasi.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan membaca makalah ini, maka dapat disimpulkan :
1)
Proses adalah program dalam
eksekusi. Proses lebih dari sekedar kode program yang kadang-kadang dikenal
sebagai bagian teks. Seperti nilai dari program counter dan isi dari register
prosesor.
2)
Mengetahui
penjelasan tentang proses state.
3)
Mengtahui
model dari eksekusi proses.
3.2 Saran
1)
Penjelasan
mengenai Kontrol Proses, Proses State dan Proses Model harus dijabarkan lebih
baik dan agar mudah dipahami.
No comments:
Post a Comment